Kisah Nuh adalah salah satu cerita yang paling dikenal dalam Alkitab. Namun lebih dari sekadar kisah yang penuh warna, kehidupan Nuh menyimpan banyak pelajaran berharga yang relevan hingga saat ini. Ia bukan hanya seorang pembuat bahtera, tetapi juga pria yang menunjukkan keteladanan iman, kesabaran, dan ketaatan penuh kepada Tuhan. Berikut 5 pelajaran hidup dari Nuh yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga : 5 Pelajaran Hidup dari Ayub: Pria yang Setia di Tengah Beratnya Cobaan
Pertama, tetap taat kepada Tuhan meski tak mudah dimengerti.
Nuh hidup pada zaman yang penuh dengan kejahatan dan kerusakan moral. Namun di tengah kondisi itu, ia memilih untuk taat kepada perintah Tuhan. Ketika Tuhan memerintahkan Nuh untuk membangun sebuah bahtera besar, itu menjadi hal yang mungkin tidak masuk akal di mata manusia karena saat itu tidak ada tanda-tanda hujan deras, apalagi banjir besar. Tetapi Nuh tetap melakukannya tanpa ragu dan membuktikan bahwa keputusan yang berpijak pada iman niscaya membawa pada keselamatan, bukan hanya bagi dirinya tetapi juga bagi keluarganya.
Kedua, menjalani hidup menurut kehendak-Nya.
Alkitab mencatat bahwa Nuh adalah seorang yang benar di hadapan Tuhan pada zamannya. Ia menjadi teladan bahwa kita tidak perlu mengikuti arus dunia yang salah. Dalam kehidupan modern, ketika banyak orang tergoda dengan hal-hal duniawi, Nuh mengajarkan kita untuk tetap berpegang pada nilai-nilai kebenaran meski harus berjalan melawan arus.
Ketiga, kesabaran dan ketekunan dalam segala hal.
Membangun bahtera bukanlah pekerjaan sebentar, melainkan puluhan hingga ratusan tahun untuk menyelesaikannya. Nuh harus menghadapi ejekan, cemoohan, dan juga rasa lelah yang luar biasa. Namun ia tetap sabar dan tekun karena senantiasa percaya pada janji Tuhan. Dalam kehidupan kita, baik itu pekerjaan, keluarga, maupun pelayanan, kesabaran dan ketekunan dapat menjadi kunci untuk membangun iman yang semakin kuat.
Keempat, menjadi teladan iman bagi sesama.
Ketika air bah datang, yang diselamatkan bukan hanya dirinya tetapi juga istri, anak-anak, dan menantunya. Nuh tidak hanya hidup benar bagi dirinya sendiri, tetapi juga menjadi teladan bagi keluarganya. Hal ini menunjukkan bahwa hidup dalam iman bukan hanya tanggung jawab pribadi, tetapi juga mampu menyelamatkan keluarga maupun orang-orang terdekat.
Kelima, janji Tuhan pasti yang terbaik.
Setelah air bah surut, pelangi menjadi tanda dari Tuhan bahwa Ia tidak akan mendatangkan air bah kembali. Hal ini mengingatkan kita kepada kebenaran janji Tuhan dan Nuh yang telah menjadi saksi nyata dari kesetiaan Allah. Dalam hidup, kita sering menunggu jawaban atas doa atau janji Tuhan yang belum juga terlihat, namun kisah Nuh mengajarkan kita untuk tetap percaya sampai kapanpun itu.

Maukah kita tetap setia dan percaya pada setiap rancangan-Nya?
Kisah Nuh merupakan gambaran nyata tentang iman, kesetiaan, dan ketaatan yang relevan sepanjang masa. Mulai dari membangun bahtera di tengah cemoohan, menjaga hidup benar di dunia yang penuh dosa, hingga menjadi pemimpin keluarga yang beriman. Dengan belajar dari Nuh, kita bisa mengetahui bagaimana hidup yang berkenan kepada Tuhan. Sebab sama seperti Nuh yang dipilih Tuhan, kita pun bisa menjadi perpanjangan tangan-Nya untuk menyatakan kasih dan kesetiaan di tengah dunia yang terus berubah. Baca kisah Nuh lewat berbagai jenis Alkitab yang sesuai kebutuhan di jualalkitab.com atau hubungi nomor whatsapp kami untuk info lebih lanjut.
Leave a Reply